LESBIANISME DALAM NARASI VICTORIA DISIRATKAN DALAM NOVEL FINGERSMITH KARYA SARAH WATERS

Elok Rizqiyah Prajayanti

 

Abstrak

Penelitian ini mendiskusikan lesbianisme dan bagaimana rekonstruksi identitas lesbian di era Victoria yang digambarkan dalam Fingersmith. Ada tiga permasalahan dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana perempuan yang ideal di era Victoria. Kedua, bagaimana gambaran lesbianisme dalam Fingersmith. Terakhir, rencana apa dibalik novel Fingersmith karya Sarah Waters dalam menunjukkan identitas lesbian. Dalam menulis novel ini, Waters menulis kembali gambaran masa lampau yang secara traditional telah mendominasi laki-laki terhadap sudut pandang perempuan. Untuk mengkritik heterosexual khususnya di era Victoria sebagai ciri-ciri yang menonjol, dia menggunakan lesbianism sebagai rencana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menggunakan Queer teori dari Judith Butler untuk mengamati sepasang permasalahan penggolongan dari hasrat sexual (homosexual dan heterosexual). Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat beberapa peraturan untuk menggambarkan seorang wanita ideal di era Victoria. Gambaran lesbianism di dalam novel ini di tunjukkan oleh Maud dan Sue yang berubah dari seorang wanita yang pasif menjadi peserta aktif di dalam masyarakat. Mereka terjebak di dalam rumah seperti sebuah penjara di bawah pengawasan paman Maud. Mereka memperoleh kebebasan melalui hubungan lesbi. Melalui novel ini, Waters memuat karya dengan sebuah rencana untuk memberikan sebuah suara terhadap lesbianisme. Dia menceritakan pandangan lain pada wanita Victoria, tidak hanya tunduk pada laki-laki tetapi juga berdaya untuk menentang kekuasaan.

Kata Kunci: Lesbianisme, Queer, Heterosexual, Homosexual

Leave a Reply