[:en]The Effect of Adaptability of 2014 Academic Year Thai Students toward the Learning EFL in English Department Faculty of Humanities Jember University[:id]Dampak dari Kemampuan Beradaptasi dari Mahasiswa Thailand Tahun Angkatan 2014 terhadap Proses Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing di Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember[:]

[:en]SUMMARY

 

The Effect of Adaptability of 2014 Academic Year Thai Students toward the Learning EFL in English Department Faculty of Humanities Jember University; Yuniatri Intan Kusumaningrum, 110110101032; 2016: 167 pages; English Department Faculty of Humanities Jember University.

Learning a second language is a complex undertaking because learners need to struggle facing a new language, culture, and environment. Thus, learners might possibly find problems during the acquisition. This also happens to Thai students of 2014 academic year in English Department Faculty of Humanities Jember University.

From some series of personal interview, they assumed that their learning process was able to be said as an unsuccessful process because their English skills scores are low. Their assumption leads to the consideration that it might be affected by their language aptitude. Language aptitude can be defined as a natural ability for learning an L2 and is believed to be in part related to general intelligence (Ellis, 1997:73). Besides considering language aptitude, the researcher also take into account the adaptability in which the respondents build their relationship. Adaptability is the internal ability of human as individuals or groups to adapt in a new cultural environ ment and/or situation by changing their behaviour to be fit and compatible with their society successfully.

The goals of this study are (i) give clarification about the unsuccessful English language learning process of 2014 academic years Thai students of English Department Faculty of Humanities Jember University through the measurement of their English language aptitude using PLAB and (ii) elucidate how the adaptability of 2014 academic years Thai students give effects toward their present learning EFL in English Department Faculty of Humanities Jember University onto their remaining periods of study. Besides, this study is qualitative research because it deals with describing, understanding, and clarifying human experience (Dornyei, 2007:126).

The result of this study shows that R1 is not classified as unsuccessful student because his English skills’ score and his score in PLAB show good assessment. In addition, his GPA i.e. 2.29 is a safe score and his motivation in learning L2 is high. The rest of the respondents, i.e. R2 and R3,  are considered  as unsuccessful learners because their scores of PLAB test and English skills’ scores are relatively poor. Besides, their GPA decreases in the second semester 2.14 to 1.97 for R3 and 2.09 to 1.63 for R2 which is regarded as poor grade. Their difference is only about their level of motivation. R2 has higher motivation than R3.

Besides, from the analysis of interview’s transcript from the respondents, the researcher concludes that their adaptability does affect their learning L2. The researcher finds that it affects the way they interact with peers and lecturers both inside and outside the classroom, their motivation, and also their method in learning. They said that they prefer to learn by themselves instead of having group discussion.

 

 

 

 [:id]RINGKASAN

 

Dampak dari Kemampuan Beradaptasi dari Mahasiswa Thailand Tahun Angkatan 2014 terhadap Proses Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing di Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember; Yuniatri Intan Kusumaningrum, 110110101032; 2016: 167 halaman; Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember.

 

Belajar bahasa kedua merupakan usaha yang kompleks karena pembelajar perlu menghadapi bahasa baru, budaya baru, dan lingkungan yang baru. Maka dari itu, pembelajar mungkin menemui beberapa masalah selama proses pembelajaran. Hal inilah yang terjadi pada mahasiswa Thailand tahun angkatan 2014 di Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember.

Melalui beberapa interview pribadi, mahasiswa Thailand mengatakan jika proses pembelajaran mereka dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang tidak berhasil karena nilai mata kuliah kemampuan bahasa Inggris mereka rendah. Akhirnya, peneliti menilai jika asumsi mereka dapat merujuk pada pemikiran jika hal tersebut disebabkan oleh bakat berbahasa mereka. Bakat berbahasa dapat didefinisikan sebagai kemampuan alami untuk belajar bahasa kedua and bakat ini merupakan bagian dari bakat kecerdasan manusia (Ellis, 1997:73). Selain bakat berbahasa, peneliti juga mencatat jika kemampuan beradaptasi yang responden bangun juga memiliki pengaruh dalam pembelajaran mereka. Kemampuan beradaptasi adalah kemampuan internal manusia sebagai individu atau kelompok untuk beradaptasi di lingkungan budaya baru dan/atau situasi baru dengan cara merubah kebiasaan mereka agar sesuai dengan kebiasaan masyarakat sekitarnya dengan baik.

Tujuan dari penelitian ini adalah (i) memberikan klarifikasi terhadap ketidakberhasilan proses pembelajaran Bahasa Inggris dari mahasiswa Thailan tahun angkatan 2014 melalui penilaian bakat berbahasa menggunakan tes PLAB dan (ii) menjelaskan bagaimana kemampuan beradaptasi dari mahasiswa Thailan tahun angkatan 2014 memberikan dampak pada pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing mereka di Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember terhadap sisa waktu studi mereka. Selain itu, penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena berhubungan dengan penjelasan, pemahaman, dan pengklarifikasian pengalaman seseorang (Dornyei, 2007:126).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika R1 tidak tergolong sebagai mahasiswa yang tidak berhasil karena nilai mata kuliah kemampuan bahasa Inggris dan nilai dari tes PLABnya relatif bagus. Selain itu, IPK dari R1 adalah 2,29 yang mana nilai tersebut masih tergolong nilai yang aman dan juga ia memiliki motivasi belajar yang tinggi. Respondent lain yaitu R2 dan R3 tergolong sebagai mahasiswa yang tidak berhasil karena nilai tes PLAB dan nilai mata kuliah kemampuan bahasa Inggris mereka relatif kurang. Selain itu, nilai IPK mereka juga turun di semester 2, yakni 2,14 ke 1,97 untuk R3 dan 2,09 ke 1,63 untuk R2 yang mana termasuk penilaian kurang. Perbedaan mengenai keduanya hanya terletak pada tingkat motivasi belajar. R2 memiliki motivasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan R3.

Selanjutnya, berdasarkan analisa dari transkrip interview dari para responden, peneliti menyimpulkan jika kemampuan adaptasi mereka benar-benar mempengaruhi pembelajaran bahasa kedua mereka. Peneliti menemukan jika kemampuan beradaptasi mempengaruhi cara interaksi mereka dengan para teman dan dosen baik di dalam maupun diluar kelas, motivasi belajar mereka, dan juga metode belajar mereka. Mereka mengatakan jika mereka lebih suka belajar sendiri daripada belajar kelompok dengan teman-teman Indonesia.

 

 

 [:]

Related Posts