REPRESENTASI DISKRIMINASI GENDER YANG DIALAMI PARA TOKOH UTAMA PEREMPUAN DI BAWAH REZIM TALIBAN DALAM NOVELTHE BREADWINNER KARYA DEBORAH ELLIS

SITI NUR FAJRIYAH

ABSTRAK

Kajian ini membahas isu terkait representasi diskriminasi gender yang dialami oleh beberapa wanita di Afganistan di bawah kepemimpinan Taliban. Konstruksi gender diskriminasi dalam novel The Breadwinner digambarkan melalui beberapa pengalaman hidup yang dirasakan oleh tokoh utama perempuan di dalamnya. Kajian ini menggunakan teori representasi dari Stuart Hall dan gender sebagai struktur social dari Barbara J. Risman yang memfokuskan pada bagaimana suatu wacana yang terkonstruksi di dalam novel dapat menghasilkan suatu makna dan topik yang sangat luas untuk bicarakan, serta bagaimana diskriminasi gender itu muncul dalam suatu kehidupan masyarakat. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menyingkap adanya permasalahan diskriminasi gender dalam novel The Breadwinner. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa diskriminasi gender digambarkan secara jelas melalui wacana-wacana yang dikonstruksi di dalam novel ini. Berdasarkan data-data yang telah dianalisis, seluruh tokoh utama perempuan dalam novel ini selalu mengalami ketertekanan hidup di bawah kepemimpinan Taliban. Mereka adalah Parvana, Nooria, dan ibunya. Ketiga perempuan ini selalu sengsara atas segala peraturan yang dibuat oleh Taliban. Salah satunya adalah mereka tidak boleh mengeyam pendidikan formal seperti laki-laki. Jika mereka berani melanggar aturannya, maka Taliban akan memberikan mereka suatu hukuman seperti menampar, memukul, dan mencambuknya. Untuk itu, Ellis merasa sangat terinspirasi dalam menulis novel ini, karna ia ingin menyampaikan bahwa sebenarnya ia sangat tidak setuju dengan segala perlakuan Taliban terhadap wanita di Afganistan. Melalui wacana-wacana yang telah ia konstruksikan di dalam novel ini, ia ingin memberitahu seluruh masyarakat di dunia ini bahwa kondisi gender yang di alami oleh wanita di Afghanistan sangatlah tidak manusiawi. Dengan kata lain, ia juga ingin mengatakaan bahwa pendidikan sangatlah penting bagi siapapun di dunia ini, baik laki-laki maupun perempuan.

 

Kata kunci: Representasi, Gender, Diskriminasi, Taliban, Afganistan

Related Posts

Leave a Reply