Rektor Mendorong Mahasiswanya Belajar Keluar UNEJ

Rektor, Iwan Taruna (4/4) mengajak dekan dan kaprodi untuk mendorong mahasiswanya mengambil kesempatan MBKM kuliah diluar kampus Universitas Jember (UNEJ).

Kesempatan terpenting adalah bagaimana sebenarnya mahasiswa UNEJ mau mengambil kesempatan emas untuk belajar keluar unej dalam MBKM.

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah program Kemendikbud untuk memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk belajar dimana pun dan perguruan tinggi manapun.

Iwan melihat potensi mahasiswa UNEJ cukup besar untuk dapat mengakses MBKM itu. Sayangnya justru lebih banyak mahasiswa dari luar UNEJ yang masuk. Sementara mahasiswa UNEJ sendiri sepertinya enggan untuk belajar keluar seperti ke UGM, UNPAD, UI dan lainnya.

Setidaknya itu yang disampaikan Rektor saat membuka “WORKSHOP PENYESUAIAN KURUKULUM PROGRAM MERDEKA BELAJAR DAN KAMPUS MERDEKA DI HOTEL GRAND VALONIA JEMBER” Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember (FIB-UNEJ).

Iwan juga menyampaikan MBKM itu menjadi program unggulan yang harus secara bersama disukseskan.

Mahasiswa terutama pada semester 5 dan seterusnya dengan MBKM dapat mengambil mata kuliah pada prodi lain. Misalkan mahasiswa sejarah mau mengambil mata kuliah di FTP, bisa tinggal bagaimana kita membuka dan memberikan akses kepada mereka.

Lewat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk 1 (satu) semester (setara dengan 20 SKS) menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; dan paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan/atau pembelajaran di luar perguruan tingginya.

Rektor memberikan apresiasi kepada jurusan atau prodi yang terakreditasi A. Capaian akreditasi tersebut sangat berpengaruh terhadap pendapatan universitas dan prodi pada perguruan tinggi yang sudah BLU, kata Rektor.

Dekan FIB-UNEJ, Sukarno dihadapan Ketua Program Studi dan Ketua Jurusan S1 menyampaikan pentingnya peningkatkan mutu kurikulum pendidikan. Sebagai kesiapan MBKM, dekan meminta kepada kajur/kaprodi untuk menyiapkan kesesuaian mata kuliah yang disiapkan sebagai program tersebut. Sementara untuk menjawab dan melaksanakan program MBKM yang akan dilakukan mahasiswa pada tahun 2021 ini yang paling efisien adalah program magang bagi mahasiswa. Untuk itu Dekan sedang melakukan komunikasi dengan stake holder yang bisa dimungkinkan untuk mahasiswa melalukan magang sesuai disiplin ilmunya.

Mutu kurikulum pendidikan tersebut diharapkan mampu meningkatkan hardskill dan softskill baik dosen maupun mahasiswa.

Tentu saja dengan kemampuan tenaga pengajar dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas. Maka pada pelaksanaan workshop ini kita ingin adanya konsep kurikulum yang bermutu dan tentu harus ada kesepakatan.

Dekan kemudian melakukan kontrak penandatanganan kesepakatan kerja dengan Kaprodi dan Kajur dalam suatu nota kesepakatan.

Kotrak kerja tersebut bukan hanya sekedar kesepakatan kerja dengan Kajur/kaprodi, tetapi dengan semua tenaga pendidik/dosen. Didalam nota kesepakatan itu terkandung kompensasi kerja dari hasil atau output yang dicapai, tegas Sukarno.

 

Related Posts