Peran Akbar Tandjung Dalam Menyelamatkan Partai Golkar pada Masa Krisis Politik pada Tahun 1998-1999

Mega Ayu Lestari

 

Abstrak

 

Tulisan ini membahas tentang peran Akbar Tandjung dalam menyelamatkan Partai Golkar pada massa krisis politik pada tahun 1998-1999 , yang dikaji dari aspek politik. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui bagaimana Akbar Tandjung membawa Partai Golkar berhasil sebagai pemenang kedua dalam Pemilu 1999  sehingga partainya selamat dari ancaman pembubaran dan berbagai macam intimidasi politik pasca reformasi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan politik, yaitu menyangkut tentang kekuasaan (politik praktis) dan mempelajari kehidupan masyarakat dengan berbagai situasi politik. Teori yang dipakai adalah teori Miriam Budiarjo dan Maurice Duverger yang meliputi pengertian partai politik, fungsi partai politik, klasifikasi  partai politik, dan tujuan partai politik. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari  heuristik, kritik sumber (sumber dari dalam dan sumber dari luar), interprestasi dan historigrafi. Terpilihnya Akbar Tandjung sebagai Ketua Umum Golkar hasil dari Munaslub pada pasca reformasi merupakan tantangan yang berat baginya untuk mempertahankan eksistensi Partai Golkar dari tuntutan publik yang mengatasnamakan kaum reformasi yang terus menyuarakan pembubaran terhadap Golkar. Pada masa ini juga Partai Golkar kehilangan dua pilar penyangga utamanya yaitu Birokrasi dan militer, karena kedua kelompok ini merupakan tonggak kemenangan Golkar setiap Pemilu selama rezim Orde Baru untuk mempertahankan kekuasaan Soeharto. Pasca reformasi pembaharuan di bidang politik diberlakukan untuk mempersiapkan Pemilu 1999. Oleh karena itu Akbar Tandjung melakukan perubahan kebijakan partainya untuk strategi kemenangan Pemilu 1999. Salah satu perubahan yang paling penting adalah mengganti ideologi lama menjadi ideologi baru yaitu yang disebut paradigma baru. Partai Golkar dengan paradigma baru memberikan peluang dan kesempatan baru bagi para aktivis atau kelompok masyarakat yang sebelumnya menentang Golkar Orde Baru yang disebabkan oleh paradigma lama. Maka dengan inilah para aktivis mulai tertarik untuk masuk menjadi kader partai tersebut. Mereka gencar mensosialisasikannya saat kampanye Pemilu 1999. Strategi paradigma baru ini merupakan salah satu faktor Partai Golkar mendulang suara pada Pemilu 1999 dan berhasil menempati pemenang kedua setelah PDI-Perjuangan. Hasil perolehan suara Partai Golkar pada Pemilu 1999 membuat partai ini mampu eksis sampai sekarang.

Kata Kunci : Akbar Tandjung, Partai Golkar, Pemilu 1999, Paradigma Baru

Leave a Reply