KONFLIK POLITIK DALAM PERGERAKAN SAREKAT ISLAM 1926

Retno Winarni dan Mrr. Ratna Endang Widuatie

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Pos-el: retnowinarni122@yahoo.com

halaman : 216 – 232 PDF

 

Abstrak

Artikel ini mendiskusikan konflik politik dalam pergerakan Sarekat Islam 1926. Fokus kajian adalah bagaimana terjadinya konflik politik dalam pergerakan Sarekat Islam, faktor yang melatarbelakangi, dan dampaknya. Hasill kajian menunjukkan bahwa konflik disebabkan perbedaan ideologi perjuangan antara kelompok Semaun dengan kelompok Cokroaminoto. Kelompok Semaun membawa ideologi komunis yang kemudian dikenal dengan sebutan SI Merah dan mengambil jalan noncooperative, sedangkan kelompok Cokroaminoto dengan nama SI Putih dan memilih strategi cooperatif denganpemerintah Hindia Belanda. Konflik ini menimbulkan perpecahan dalam tubuh organisasi Sarekat Islam dan akhirnya kelompok SI Merah memisahkan diri dan bergabung dengan Partai Komunis Hindia. Sementara itu, tokoh-tokoh SI Putih, antara lain Cokroaminoto mengumumkan kebijakan partai dengan melarang seseorang memasuki organisasi politik lebih dari satu.

Kata kunci: konflik, politik, Sarekat Islam Merah, Sarekat Islam Putih

Related Posts

Leave a Reply