SENI TRADISI WAYANG: KEKUATAN DESKRIPSI VERBAL

Alexius Hadni Damarwa

Pengamat dan Penggemar Wayang

Pos-el: sunset.stripes@yahoo.com

halaman: 139 – 149 PDF

 

Abstrak

Wayang merupakan salah satu seni tradisi Indonesia yang sudah mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai A Masterpieces of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Wayang merupakan perpaduan seni rupa, gerak, verbal lisan, musik, dan lagu. Fokus kajian dalam tulisan ini adalah menekankan pada aspek verbal yang dalam seni tradisi wayang yang disebut janturan dan suluk. Kedua tipe aspek verbal tersebut berfungsi untuk membangun suasana tertentu, seperti damai, sedih, ramai, menakutkan, dan marah. Oleh karena itu, satuan-satuan lingual diujarkan secara berirama dan menggunakan pilihan kata yang memiliki kekuatan estetis dari segi bunyi dan arti. Selain itu, aspek verbal juga untuk menandai perubahan waktu, bagian cerita, dan peralihan gending. Semua itu merupakan konvensi yang sudah menjadi pemahaman bersama antara dalang, pangrawit ‘pemain musik’, dan sinden ‘penyanyi’. Penonton yang tergolong pandhemen atau penggemar militan sudah memahami konvensi dan jalan cerita.

Kata kunci: deskripsi, janturan, suluk, wayang

Leave a Reply