FASHION DISCOURSE AND POWER IN TWENTY-FIRST CENTURY IN LAUREN WEISBERGER’S THE DEVIL WEARS PRADA: A GENEALOGY ANALYSIS

R.A.J. Safina Adam

Abstrak

Artikel ini membahas tentang wacana fashion dan kekuasaan yang dikonstruksi dalam novel karya Lauren Weisberger yang berjudul The Devil Wears Prada terbitan tahun 2003. Dalam artikel ini terdapat tiga pertanyaan. Pertanyaan pertama mengenai bagaimana wacana fashion dikonstruksikan di dalam novel. Pertanyaan kedua mengenai bagaimana kekuasaan beroperasi di dalam novel. Pertanyaan ketiga mengenai bagaimana hubungan antara wacana fashion di dalam novel dengan wacana fashion di dalam konteks masyarakat Amerika. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode dokumenter. Untuk menganalisis konstruksi wacana fashion dan operasi kekuasaan, kami menggunakan teori wacana Foucauldian melalui analisis genealogi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa wacana fashion Andrea mampu mengaburkan rezim kebenaran dari wacana fashion Miranda. Variasi-variasi fashion yang baru diaplikasikan oleh Andrea melalui wacana fashion nya yang dapat diterima dan memiliki kontribusi pada konteks wacana fashion masyarakat Amerika.  Dari analisis genealogi ini menunjukkan bahwa wacana fashion Andrea merepresentasikan wacana fashion masyarakat Amerika yang identik dengan gaya kasual sebagai simbol sosial dari kelas menengah atau kelas pekerja.

Kata kunci: Wacana Fashion, Kekuasaan, Genealogi, Michel Foucault, Pascastrukturalisme.

Leave a Reply