Cyberpanoptic: Eksperimentasi dan (Transparansi) Kuasa Pengawasan

Hery Prasetyo
Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Jember
Pos-el: heryprasetyo83@gmail.com

Abstrak
Artikel ini memfokuskan pada isu Cyberspace dengan pertanyaan “bagaimana subjek mereproduksi kehadirannya dalam ruang teknologis?” Ruang teknologis yang dimaksudkan merupakan ruang yang tercipta melalui perkembangan jaringan teknologi informasi atau internet. Internet booming dalam kesejarahan gerakan sosial di Indonesia lekat dengan persoalan persebaran informasi dibawah rezim otoriter, yang secara tertata menempatkan kebenaran sebagai kebenaran yang terkontrol dan terpusat. Dititik ini internet mampu membongkar tatanan dan narasi kebenaran penguasa. Namun menjadi ironis ketika kehadiran internet hari ini membawa konsekuensi pada ruang kehadiran subjektivitas massal, cair dalam ketercepatan teknologi dan kehendak menjadi dalam bentuk eksperimentasi tanpa batas. Eksperimentasi yang merujuk pada tekstualitas dan visualitas subjek dihadirkan sebagai tendensi kesadaran dalam tataran politik dan sekaligus merepresentasikan dimensi kultural yang secara diskursif tampak meniada dalam objektivitas virtual. Kondisi ini bagi penulis merupakan bagian dari keruangan yang menandakan kehadiran subjektivitas yang dibentuk dalam tatanan kapitalisme lanjut. Tatanan tersebut mampu menyentuh pada ruang ketidaksadaran sosial. Khususnya pada bagaimana ragam kahadiran yang ditempatkan sebagai partikularitas kesadaran diri hanya menjadi varian representasi bahasa tanpa merujuk pada gerak formasi materialitas yang direpresentasikannya.

Kata kunci: eksperimentasi, kuasa pengawasan, politik kehadiran, virtualitas.

Text Full : PDF

Related Posts

Leave a Reply