AYAT-AYAT CINTA : HEGEMONI, SUBJEKTIVIKASI, DAN BUDAYA MASSA

Ramayda Akmal
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
Pos-el: ramaydaakmal@gmail.com

Abstrak
Tulisan ini membahas aspek ideologis dalam novel Ayat-Ayat Cinta. Ditunjukkan bahwa keinginan untuk menghegemoni senantiasa berdampingan dengan keinginan untuk mendapatkan pembaca yang besar. Berbagai kepentingan berusaha dimasukkan ke dalamnya dengan asumsi kemungkinan subjek-subjek yang terhegemoni menjadi lebih banyak, tetapi secara bersamaan, tawaran-tawaran nilai yang dihegemonikan menjadi selalu tidak pernah total separti yang diinginkan kelompok yang hendak menghegemoni tersebut (kelompok Islam di sekitar Habiburrahman El Shirazy). Teks AAC penuh dengan
ketegangan di antara dua fenomena yang bersilangan tersebut. Islam dihadirkan di satu sisi universal, di sisi lain sangat khusus. Islam juga ditampilkan secara sempurna, menjadi jawaban segala masalah dunia, tetapi kadangkala Islam membutuhkan dunia lain itu untuk menyempurnakan dirinya. Kondisi yang demikian sebetulnya dihadirkan dalam AAC karena adanya motif tertentu. Keislaman dalam AAC adalah keislaman yang harus diterima oleh massa. Keislaman itu menjadi komoditas ekonomi. Oleh karena itu, AAC harus menampilkan hegemoni yang dinamis, yang di dalamnya terdapat negosiasi dan bahkan kadang resistensi.

Kata kunci: novel Islam, ideologi, Ayat-Ayat Cinta

Full Text: PDF

Related Posts

Leave a Reply