Temu Akrab, Sinergi Pendidikan Antara Kampus dan Orang Tua

DSC_5103

Berbahagia sekali pada Sabtu, 19 September 2015, Universitas Jember menggelar Temu Akrab Orang Tua Wali Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2015 / 2016. Acara yang digelar serentak di seluruh fakultas ini, dimaksudkan sebagai sarana komunikasi antara kampus dengan orang tua wali mahasiswa.

Fakultas Sastra melangsungkan acara Temu Akrab ini di Ruang Aula, dengan membaginya menjadi dua sesi pertemuan. Sesi pertama untuk orang tua wali mahasiswa dari jurusan Sastra Inggris dan Ilmu Sejarah, sedangkan sesi kedua untuk orang tua wali mahasiswa dari jurusan Sastra Indonesia dan Program Studi Televisi dan Film.

Acara dibuka oleh Bapak Hairus Salikin selaku Dekan Fakultas Sastra tepat pukul 11.00 WIB. Dalam sambutannya, Dekan bercerita tentang sejarah dan gambaran umum tentang program-program studi yang ada di Fakuktas Sastra serta para lulusan yang sudah sukses di dunia kerja. Selain itu, Dekan juga menyampaikan bahwa momentum Temu Akrab ini, murni sebagai ajang silaturahmi antara wali mahasiswa dengan civitas akademika dan tidak terkait dengan pengumpulan dana sumbangan apapun. Bapak Albert Talapessy selaku pembantu Dekan 1 juga menegaskan bahwa, biaya perkuliahan tiap semester sudah terangkum dalam UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang aturan ini berlaku secara nasional.

Pada kesempatan ini, Pembantu Dekan 1 yang membidangi tentang kegiatan akademik, memberi gambaran pada seluruh orang tua wali yang hadir, tentang perubahan perlakuan institusi pendidikan terhadap anak didik. Bila pada saat SMA proses pendidikan terfokus pada peran guru, dibangku kuliah proses pendidikan lebih fokus pada peserta didik, dengan dosen yg lebih berperan sebagai fasilitator. Selain itu Pembantu Dekan 1 juga menjelaskan tentang metode perkuliahan dengan Sistem Kredit Semester serta bagaimana pemanfaatan Sister For Parents sebagai media bagi orang tua untuk mengontrol proses akademik putra dan putrinya secara online.

Pembantu Dekan 1 juga memaparkan data perbandingan jumlah mahasiswa dan tenaga dosen di Fakultas Sastra pada tahun 2015. Saat ini mahasiswa aktif sebanyak 1832 mahasiswa, dengan rincian; Jurusan Sastra Inggris 704 mahasiswa, Jurusan Sastra Indonesia 460 mahasiswa, Jurusan Ilmu Sejarah 309 mahasiswa, Program Studi Televisi dan Film 329 mahasiwa, dan Program Magister Linguistik sebanyak 29. Sedangkan jumlah dosen di Jurusan Sastra Inggris 28 orang dosen, Jurusan Sastra Indonesia 22 orang dosen, Ilmu Sejarah 15 orang dosen, Program Studi Televisi dan Film 10 orang dosen dan Program Magister sebanyak Linguistik 6 orang dosen.  Pembantu Dekan 1 mengatakan bahwa rasio antara dosen dan mahasiswa masih cukup ideal untuk melaksanakan proses akademik dengan baik.

Pembantu Dekan 3 yang turut hadir dalam Temu Akbar ini, menjelaskan tentang aktivitas kemahasiswaan diluar kegiatan akademis. Menurutnya, mahasiswa juga harus dilatih untuk aktif berorganisasi dengan menyalurkannya melalui kegiatan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) dan kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Selain itu, Pembantu Dekan 3 juga menerangkan kepada orang tua wali mahasiswa tentang beberapa pilihan beasiswa yg dikeluarkan oleh berbagai instansi dan kesempatan mengikuti seminar ke luar negeri dengan pembiayaan dari Universitas Jember.

Sebelum mengakhiri acara Temu Akbar ini, penitia memberikan sesi tanya jawab antara orang tua wali mahasiswa dengan jajaran dekanat dan ketua masing masing program studi,. Beberapa orang tua wali mahasiswa menanyakan seputar syarat-syarat penerima beasiswa, pertimbangan penentuan UKT, dan masa studi yang saat ini dipersingkat menjadi maksimal 5 tahun.

Salah satu pertanyaan yang sempat menjadi bahan diskusi forum yang menarik diantaranya tentang aktivitas mahasiswa Fakultas Sastra yang sempat menjadi berita nasional terkait dengan kegiatan corat coret dinding. Pertanyaan tersebut dijawab langsung oleh Dekan Fakultas Sastra, bahwa permasalahan akan diselesaikan dengan memberikan ‘hukuman’ lewat pendidikan moral di kampus dengan lebih baik. Dekan juga menambahkan bahwa Fakultas Sastra memang menjadi barometer kritisisme fenomena sosial kemasyarakatan. Dengan ini pihak kampus berjanji akan mengawal dengan intensif proses-proses dialektika mahasiswa, selama mereka masih aktif di lingkungan kampus Universitas Jember.

Menjelang acara berakhir, Giarto, salah satu orang tua wali mahasiswa asal Bondowoso yang kedua anaknya menempuh pendidikan di Fakultas Sastra menyampaikan apresiasi terkait pelaksanaan acara ini. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan Temu Akbar ini sangat bermanfaat, sehingga orang tua dapat ikut mengikuti seluk beluk perkuliahan putra dan putrinya. (Rmd)

Baca Juga :

 

Related Posts

Leave a Reply